24 Jan 2011

HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN



Higiene dan sanitasi makanan, inilah yang kurang diperhatikan oleh sebagian masyarakat terutama bagi para katering, penyelenggara masakan rumah sakit, asrama, warung makan dan lain sebagainya. Tak heran jika banyak kasus keracunan makanan akibat kurang perhatiannya masyarakat akan higiene dan sanitasi makanan.
Higiene merupakan upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu atau subyeknya. Misalnya cuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring untuk melindungi kebersihan piring, mebuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi kebutuhan makanan secara keseluruhan.

Sedangkan sanitasi makanan merupakan salah satu usaha untuk menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari bahaya yang dapat mengganggu kesehatan, mulai dari sebelum makanan itu diproduksi sampai lama diolah setelah disimpan, diangkut sampai ketika makanan dan minuman tersebut siap dikonsumsi. Tujuan dari sanitai makanan adalah untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penularan makanan yang merugikan pembeli dan mengurangi kerusakan dan pemborosan makanan.
Hal yang harus diperhatikan dalam higiene dan sanitasi diantaranya adalah keadaan bahan makanan. Secara fisik kesegaran makanan harus tetap terjamin. Terutama untuk bahan makanan yang mudah busuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, buah dan sebagainya. Untuk mendapatkan makanan yang baik salah satunya adalah menghindari penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber yang tidak jelas dan kurang dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya.

BAGAIMANA CARA MENYIMPAN MAKANAN YANG BAIK HIGIENE?
Tidak semua bahan makanan yang tersedia langsung dikonsumsi. Ada kalanya perlu disimpan dahulu. Namun sifat makanan bisa berbeda-beda dan dapat membusuk. Sehingga perlu untuk menjaga kualitasnya sebelum dan sesaat akan disajikan.  Caranya adalah :
1.       Penyelenggara makanan atau yang menyediakan harus sehat. Perlu diperhatikan kebersihan kuku, rambut, pakaian harus bersih. Intinya selain memperhatikan bahan makanan juga perlu diperhatikan yang mengolah juga harus bersih.
2.       Selalu menutup makanan, karena lalat yang menghinggapi makanan bisa menimbulkan penyakit.
3.       Biasakan mencuci tangan dengan sabun
4.       Wadah makanan harus bersih, sehingga perlu dicuci dengan air yang bersih.


BAGAIMANA CARA MENGOLAH MAKANAN  YANG BAIK?
Cara pengolahan makanan harus baik. Ini dimaksudkan untuk menghindari kerusakan-kerusakan makanan akibat cara pengolahan yang salah. Untuk itu dalam mengolah makanan harus mengikuti kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip sanitasi dan higiene yang baik. Ketika mengangkut makanan yang telah masak dari tempat pengolahan menuju penyajian atau penyimpanan perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi kontanimasi baik serangga, debu , bakteri di udara, asap dan sebagainya. Wadahnya juga harus utuh, tidak berkarat, dan tidak bereaksi terhadap makanan. Wadah-wadah plastik dengan campuran melamin sering bereaksi terhadap makanan yang panas dan bisa membahayakan tubuh.
Sedangkan untuk pengangkutan dalam waktu yang lama harus diatur suhunya dalam keadaan panas 60 derajat celcius atau harus tetap dingin. Terkadang banyak diatara kita yang memanaskan sayur, kemudian langsung menutupnya. Padahal kebiasaan ini justru akan menyebabkan masakan cepat basi karena uap yang menempel ditutup akan menetes ke sayur. Sebaiknya ktika sayur masih panas jangan ditutup lebih dahulu, baru setelah dingin bisa ditutup.

BAGAIMANA CARA PENYIMPANAN MAKANAN YANG MASAK?
Cara penyimpanan makanan masak digolongkan menjadi 2 hal. Yakni penyimpanan makanan pada suhu biasa dan pada suhu dingin. Makanan yang mudah membusuk sebaiknya disimpaan dalam suhu yang dingin yaitu pada suhu minus 4 derajat celcius. Untuk mrnyajikan makanan pada jangka 6 jam kemudian makanan perlu disimpan pada suhu antara minus 5 derajat sampai 1 derajat celcius.
Higiene dan sanitasi makanan sangatlah penting. Karena jika tidak diperhatikan akan berakibat keracunan makanan. Hal akan lebih berdampak apabila makanan iu dikonsumsi secara massal seperti acara-acara hajatan. Karena akan menelan banyak korban sepeti diare, muntah-muntah berat atu ringan.
(Disarikan dari :Respon, Desember 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar